Senin, 07 Desember 2015

Rahasia

Aku mencari pria itu keseluruh sudut ruangan. Tapi tak menemukan satupun tanda kehadiran. Seharusnya aku tahu ini bukan saat terbaik. Karena pria setenang dia tidak akan datang ke tempat seramai ini. 

Bising. Kenapa semua orang begitu bising ? Seolah olah saling bertukar pembicaraan tidak penting. Bising. Kenapa tidak ada khitmat. Tidakah bisa mereka berbicara dalam diam.

Jelas bahwa perpisahan adalah hal yg menyedihkan. Tapi kenapa malam perpisahan dirayakan dengan kesenangan yg berlebihan ?

Aku mencari apa yg tidak bisa ditemukan. Aku harus terus mencari. Karena tidak ada hari setelah hari ini.

Aku harus memberitahunya sebuah rahasia.
.......
Bangkok, 4 Maret

Puluhan wajah terlihat begitu ceria. Saling bertukar salam dan nama. Ini hari pertama kami saling melambaikan tangan. Sampai 6 bulan mendatang kami akan kembali melambaikan tangan.

Bukankah pertemuan dan perpisahan itu sama ? Keduanya terisyarat dalam lambaian tangan.

Tapi tidak dengan wajah di bangku belakang. Tenang dan tidak berbicara. Diam tanpa kata. Mengisyaratkan salam perkenalan tanpa bicara.

Dia tidak pernah bicara. Tapi tanpa perlu mendengar suaranyapun aku tau. Aku jatuh cinta. Awalnya kupikir ini hanya kenaifab sesaat. Tapi nyatanya hari membuat rasa semakin dalam terpatri. Sungguh aku benar benar menyukainya. Meski tidak sekalipun dia berbicara.

Bulan demi bulan berlalu. Mengebiri waktuku memandangnya dalam diam. Tidak. Aku harus memberinya tahu. Bukan untuk memilikinya. Sungguh. Hanya ingin memberinya tahu.

Menghargai rasa yg diberikan Tuhan dengan tidak membiarkanya terlewat begitu saja.
........
Tapi waktu membawa kesempatan berlalu. Dia tidak datang di malam akhir itu. Malam dimana aku seharusnya memberinya tahu.

Aku tidak pandai berkata manis. Atau membuat kejutan romantis. Tapi kali ini aku ingin menyampaikan yg dari hati. Sudah sebulan aku belajar memainkan gitar. Menyebalkan. Sungguh. Kuku tangan harus kurelakan patah dan memerah.

Tapi aku hanya ingin memberinya tahu. Memberinya kesan untuk mengingatku. 

Secret of my heart. Satu satunya lagu Jepang yg aku tahu. Aku sengaja tidak memilih lagu berbahasa inggris. Karena maknanya akan tertanggkap lebih dalam dengan bahasa ibu pria itu.

Lagi pula lagu ini benar benar menggambarkan aku. Bahkan sejak aku belum tau apa artinya. Nada yg terlantun begitu dalam menyimpan penantian dan rasa sakit. Nada yg terlantun begitu menyampaikan rasa yg terdalam. Bukankah yg dari hati akan sampai ke hati?

Tapi sekarang aku hanya bisa memegang CD lagu yg kubuat dengan kepasrahan yg dalam. Sebuah lagu yg tidak akan pernah tersampaikan. Pria itu tidak datang. Tidak juga bisa kutemui saat sebelum dia terbang. Pulang. Membawa cinta yg tidak tersampaikan.

Tapi aku bisa apa ? Melobi takdir dengan Tuhan ? Mana mungkin. Yaa semuanya akan semakin sakit jika tidak di ikhlaskan. Mungkin kali ini Tuhan mau aku belajar untuk tidak menyia nyiakan kesempatan.
.........
Rahasia hatiku apa kau mengerti
Bahwa kadang kadang setiap orang ingin berlari
Tapi itu tidak mengubah apapun
Aku tak bisa mengatakan, aku tahu saatnya kau tiba
Aku sedang memanggil satu kesempatan

-Secret of My Heart-

Tuhan menjanjikan lebih ketika kita berhasil mengikhlaskan. Sekarang aku tahu itu. Dia bukan berkata tidak tapi berkata tunggu. Untuk hadiah yg lebih manis.

Pria itu duduk disampingku. Menunggu pesawat yg ternyata sama terlambatnya dengan punyaku. 

Kami berbicara. Dia bahkan tahu siapa namaku. Waktu demi waktu berlalu. Kami berbicara. Akhirnya sebelum pergi aku tahu bagiamana suara pria itu.

Malam datang. Pesawat belum juga datang. Ah dalam hati aku berharap selamanya tidak datang. Ruang tunggu semakin ricuh. Beberapa penumpang lelah menunggu. Memaki yg tidak pasti.

Pria itu menarik tangaku. Dia benci tempat ramai. Ketenangan adalah dia. Kami duduk di taman belakang bandara. Diam. Melihat bintang. Waktu demi waktu berjalan dalam kesunyian yg damai. Hingga pria itu tertidur di bahuku. Kami tidak lagi berbicara tapi kebahagiaan datang dalam diam.

Aku menyelipkan CD di ransel pria itu. Sesaat sebelum pesawatnya datang. Lalu lambaian tangan tanda perpisahan.

Aku tidak berdoa untuk waktu yg lebih lama. Karena kurang ajar sekali rasanya. Tuhan sudah mengabulkan doaku dengan lebih indah. Aku tidak berharap memilikinya, mendengar suaranya saja sudah cukup.

Semoga kelak di sana pria itu memutarnya. CD lagu yg dibuat dalam cinta. Menyampaikan rasa yg tidak pernah terkatakan.

Dan semoga pria itu membaca surat kecil yg terselip diantaranya :

"And the secret is i have seen a heaven within your eyes. But, those eyes are not belong to me"

Dianta doa doa malamku terselip nama pria itu. Sudah cukup. Menyebutnya dalam doa adalah caraku membuatnya bahagia. Caraku mengapresiasi cinta.
......