Jumat, 20 Maret 2015

Terserah, persetan !

Aku menyerah saja
Apapun akhirnya nanti terserah saja
Bisa apa ?
Berlari dari kesakitan ?
Sudahlah kuhadapi saja, 
Persetan dengan air mata dan semua kesakitanku kelak
Kujalani saja

Aku tidak berharap banyak
Mana berani berharap pada ketidakpastian
Bisa mati dalam penantian 
Lagi pula laki laki semuanya sama
Mahluk pengumbar harapan
Dan sayangnya,
Wanita diciptakan sebagai mahluk pecandu harapan
Tapi mana ada candu yg berujung pada kebaikan ?

Hah bodohnya aku dan wanita
Pria dianggapnya berwibawa dan penuh cinta
Padahal otak mereka tak lebih dari kisaran isi celana kita
Pria dianggapnya pelindung
Padahal mereka melindungi untuk merenggut
Lalu meninggalkan, dan mencari isi celana lainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar