Jumat, 31 Oktober 2014

Sepersekian detik

Perlu aku mengebiri waktu untuk melihatmu sepersekian detik saja ?

Harusnya detik ini aku disana. Diantara ratusan mata metapmu penuh tawa. Tapi aku justru terjebak di tempat yg seharusnya.

Singkat cerita kita sudah lama tak berjumpa. Bahkan lewat pesan singkat sekalipun. Dan ini waktu yg seharusnya. Hari ini untuk sepersekian detik saja.

Aku sudah mengakali waktu sedemikian rupa. Tapi akhirnya tetap sia sia. Kesempatan terlewat begitu saja.

Mungkin tuhan memintaku untuk lebih keras bersabar. Menahan rindu dan segalanya yg menggebu. Seperti berpuasa, nikmatnya berlebih saat buka. Seperti menanti berhari nikmatnya lebih walau hanya sepersekian detik saja.

Menjelang pertengahan malam
Pusgiwa, 30 november 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar