Seperti perumpamaan diatas. Mereka yg hidup dipinggiran sungai menganggap air sebagai hal yg biasa. Mereka tidak lagi menganggapnya sebagi suatu kenikmatan. Ketika kering melanda. Sulit mendapatkan air. Kekeringan. Sebulan kemudian turun hujan barulah mereka merasakan air sebagai suatu kenikmatan yg luar biasa.
Selalu bisa mendapatkan semua yg kita inginkan dengan mudah memang menyenangkan. Siapa yg tidak mau demikian ? Tapi belum tentu segalanya jadi membahagiakan.
Terkadang saat kita bisa dengan mudah mendapat apa yg kita inginkan. Kita jadi lupa caranya bersyukur. Lupa caranya berjuang. Dan lupa nikmatnya mendapatkan apa yg kita inginkan.
God give what you need, not always what you want - anonim
Kadang kita menyalahkan tuhan atas apa yg tidak bisa kita dapatkan. Semakin menyalahkan ketika kita melihat orang lain bisa mendapatkanya dengan mudah. Tapi saya percaya tuhan itu maha baik. Mana mungkin dia tega tidak mengabulkan doa kita kalau kita sudah berjuang dengan keras ? Kadang tuhan hanya menunda. Supaya kita belajar banyak dari penantian. Dan mengahdiahkan kita kenikmatan yg berlebih setelahnya.
Semenjak tiga bulan atau empat bulan yg lalu aku selalu bisa dengan mudah bertemu dengan dia. Seseorang yg memenuhi isi kepalaku setiap waktu. Hampir setiap hari selalu ada moment untuk bertemu. Menyenangkan. Semya berjalan lancar. Tapi lambat laun pertemuan ini menjadi suatu yg biasa. Bukan tidak bahagia, mungkin hanya sudah kehilangan gregetnya. Aku tidak perlu memprediksi atau menerka. Aku tidak perlu menahan rindu karena aku tau dia ada dimana dan selalu bisa menemuinya.
Tapi sebulan ini pertemuan sudah jadi barang yg sangat langka bagi kita. Jangankan bertemu chat saja sudah hampir tidak pernah. Aku menahan sakit karena rindu dan gengsi yg terlalu menggebu.
Setelah mungkin sebulan. Akhirnya aku punya kesempatan untuk menemuinya atau mungkin hanya sekilas melihatnya. Aku berusaha mendisain waktu sedemikian rupa.
Tapi tuhan berkata tidak. Keadaan memaksaku tidak bisa datang. Dan menyia nyiakan kesempatan untuk melihatnya. Semua rencana berantakan. Aku menangis kecewa semalaman. Tapi mau apa ? Akhirnya aku berusaha mengiklaskan semuanya pada tuhan. Mungkin bukan ini saatnya.
Esok harinya, aku datang dengan ogah ogahan. Tapi tuhan memberiku hadiah yg tidak terduga. Dia ada disini di tempat aku berada. Tuhan, itu dia. Seseorang yg semalam menjadi alasanku menangis karena pertemuan yg berantakan. Seseorang yg sudah kurindukan dengan dalam. Aku tidak pernah sebahagia ini. Sampai aku menangis. Seumur umur baru kali ini aku merasakan menangis karena bahagia. Lalu aku sadar kemaren tuhan bukan berkata tidak, ia berkata tunggu.
Oh jadi ini esensi dari menanti. Segalanya yg kita inginkan pada akhirnya akan terasa lebih nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar